Perkembangan Kurikulum
Pendidikan IPS SD
Kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) Sekolah Dassar tahun 2006 yang ditetepakan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional RI Nomor 22 tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006, mempunyai
karakteristik tersendiri karena kurikulum IPS yang mulai berlaku tahun ajaran
2006 itu tidak menganut istilah pokok bahasan, namun cukup simpel,yakni Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Hal ini jauh lebih sederhana dibandingkan
dengan kurikulum sebelumnya dan jam pelajarn relatif lebih sedikit per
minggunya. Kesemuanya ini memberikan peluang yang luas bagi guru sebagai
pengembang kurikulum untuk berkreasi dalam pengembangan kurikulum yang mengacu
pada pembelajaran IPS yang PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan).
Di tangan gurulah, kurikulum ini dapat hidup dan berkembang.
Kurikulum Pendidikan IPS SD tahun
2006 bersifat hanya memberi rambu-rambu untk kedalaman dan keluasan materi
dalam mencapai kompetensi dasar yang diharapkan, di sini aspirasi setempat
(muatan lokal) dapat dituangkan dalam proses pembelajaran IPS Terpadu. Di dalam
kompetensi dasar, terdapat kata kerja operasional yang menunjukan cara pembelajaran yang
disarankan. Apabila ditelaah maka kata kerja operasional tersebut mengacu pada
cara belajar aktif, misalnya membuat, menunjukan, menceritakan, mencari,
menggunakan, mengamati, dan menggambar.
Materi pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial Sekolah Dasar terdiri dari materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan
Ekonomi. Materi IPS SD tidak nampak secara nyata, namun terata secara terpadu
dalam standar kompetensi yang dimulai sejak kelas satu sampai dengan kelas
enam. Pembelajaran IPS pada kelas 1 sampai kelas 6 dilaksanakan melalui
pendekatan pembelajaran.
Kurikulum 2006 tertata dalam standar kompetensi tertata
dalam kompetensi dari kelas 1 sampai kelas 6. Kurikulum 1994 materi pelajaran
ditata lebih terpadu dan sederhana.
Kolerasi dalam berbagai ilmu atau disiplin ilmu penunjang
daripada kurikulum1986.
Kurikulum 1968 materi IPS masih bersiri sendiri-sendiri
secara terpisah antara Ilmu Bumi, Sejarah, dan Pengetahuan Kewarganegaraan.
Kurikulum 1975 Pendidikan Kewarganegaraan dalam IPS mulai
dipisahkan menjadi bidang studi sendiri dengan nama Pendidikan Moral Pancasila.
Kurikulum 1994 PMP dan
IPS tetap terpisah, PMP diubah menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKN) kelas 1 sampai dengan kelas 6. pelajaran IPS diajarkan sejak kelas 3 SD.
Ditinjau dari tujuan kurikuler :
Kurikulum 1964 dan 1968 menekankan unsur tujuan Pendidikan
Kewargaan Negara/ Moral. Unsur tersebut
dalam kurikulum1975, 1986, 1994 terwadahi dalam bidang studi PMP/ PPKN.
\
Ditinjau dari segi penyusunan tujuan kurikuler :
Kurikulum 1994 sama dengan kurikulum1986 yakni 4 tujuan
kurikuler IPS, masing-masing satu tiap kelas dan 3 tujuan kurikuler Sejarah
Nasional masing-masing satu tiap kelas.
Ditinjau dari segi lingkup bahan pengajaran :
Kurikulum 1994 menggunakan pendekatan spiral (lingkup
terdekat-luas). Pendekatan ini juga berlaku untuk kurikulum sebelumnya
Khusus Sejarah Nasional menggunakan pendekatan periodisasi
(zaman kuno- sejarah kontem porer)
Kurikilum 1994 materi
sejarah nasional ditambah ditambah
sejarah lokal.
Kurikulum 1986 disamping sejarah nasional ditambah PSPB
(Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa )
Dari materi Kurikulum
Kurikulum 1964 sd
1986 materinya semakin padat dan sarat .
Kurikulum 1994 materi
mulai di sederhanakan ,pengembangan
materi diserahkan kepada guru .
Kurikulum 1964 ada 18
pokok bahasan
Kurikulum 1968 ada 19 pokok bahasan
Kurikulum 1975
ada 29 pokok bahasan
Kurikulum 1986 ada 39
pokok bahasan
Kurikulum 1994 ada 29 pokok bahasan
Dari segi alokasi waktu
Kurikulum 1986 dengan
kurikulum 1994 tidak mengalami perbedan.
Ku kurikulum IPS 2006
relatif lebih sedikit yakni 3 jam
dalam 1 minggu.
Perbedaan yang esensial
terletak pada jumlah pokok
bahasan. Kurikulum 1986 sarat dan padat
materi,sehingga kedalaman materi kurang.
Kurikulum 1994 kedalaman dan keluasan diserahkan kepada guru selaku pengembang dan Kurikulum 2006 lebih simpel lagi .
PERBEDAAN PENEKANAN
ANTARA KURIKULUM SD TAHUN
1994 DENGAN KURIKULUM TAHUN
2006
- Kurikulum SD 1994
Dalam Kurikulum ini
lebih menekankan hal –hal sebagai
beriku:
- Membaca,menulis ,dan berhitung.
- Muatan local adalah suatu wahana untuk menyajikan sejumlah bahan pelajaran yang ditetapkan dan dikembangkan sesuai keadaan daerah yang bersangkutan.
Bahan pelajaran tersebut dapat diorganisasikan dalam berbagai mata pelajaran yang terdapat dalam naungan Muatan Lokal ,misalnya Bahasa Baerah,
Bahasa Inggris,Budi pekerti,dll
c.Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi.
Sedini mungkin
siswa diperkenalkan pada
tehnologi dalam bentuk informasi
dan perilaku tehnologi .Oleh karena itu ,Kurikulum SD 1994
memuat dasar dasar ilmu pengetahuan dan tehnologi sederhana.
d.Wawasan Lingkungan.
Dalam memelihara dan melestarikan
lingkungan hidup,salah satu media adalah
lewat pendidikan.Perhatian dan
kepedulian siswa SD terhadap
lingkungan hidup harus dikembangkan
sedini mungkin.
e.Pengembangan nilai.Dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia , pendidikan tidak hanya
mengembangkan ilmu pengetahuan saja tetapi juga mengembangkan kepribadian siswa
.Berbagai mata pelajaran di SD
dapat mengembangkan nilai-nilai melalui kegiatan belajar mengajar.
f.Pengembangan keterampilan .
Keterampilan merupakan hasil belajar yang sangat berguna baik di
luar maupun di dalam kelas.Keterapilan ini meliputi kerampilan fisik atau manual,keterampilan social dan keterampilan mental atau koqnitif.
2.Kurikulum SD Tahun
2006.
a.Kerangka dasar kurikulum
1.Kelompok Mata Pelajaran
PP no 19 th 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan
Psl 6 ayat (1) mengatakan
kurikulum jenis pendidikan umum ,kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
menegah terdiri atas:
a) kelompok
mapel agama dan akhla mulia;
b) kelompok
mapel kewarganegaraan dan kepribadian;
c) kelompok mapel
ilmu pengetahuan dan tehnologi;
d) kelompok
mapel estetika;
e) kelompok
mapel jasmani,olahraga da kesehatan.
2.Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum tingkat
satuan pendidikan jenjang pendidikan
dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah da komite sekolah
berpedoman pada standar komponen lulusan dan standar isi serta panduan
penyusunan kurikulum yang dibuat
oleh BSNP(Badan Standar Nasional Pendidikan)
a.Berpusat pada potensi ,perkembangan,lebutuhan ,dan
kepentingan peserta didik serta
lingkungannya
Kurikulum dikembangkan
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan potensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada TYME ,berakhlak mulia
sehat berilmu,cakap ,kreatf,mandirida menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.Untuk pengembangan pencapaian tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan perkembangan
,kebutuhan, kepentingan serta tuntutan
lingkungan peserta didik.
2.Prinsip Pengembangan
Kurikulum
Kurikulum tingkat
satuan pendidikan jenjang
pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi
serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP(Badan Standar Nasional Pendidikan ).
Kurikulum dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip berikut.
a..Berpusat pada potensi,perkembangan,kebutuhan,dan
kepentingan peserta didik serta
lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan potensinya agar menjadi manusia yang
berakhlak mulia,sehat,berilmu, cakap,kreatip,mandiribertanggung
jawab.Untuk mendukung pencapaian
tujuan pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan degan potensi,perkembangan,kebutuhan dan kepentingan peserta didik.
b.Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik
,kondisi daerah,dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan
agama,suku,budaya,adat istiadat ,serta status social ekonomi dan
gender.Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum ,muatan
local,dan pengembangan diri secara
terpadu ,serta disusun dalam
keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
c.Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan ,tehnologi
,dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran
bahwa ilmu pengetahuan ,tehnologi dan seni berkembang secara dinamis
.Oleh karena itu ,semangat dan isi kurikulum
mendorong peserta didik untuk
mengikuti dan memanfaatkan secara tepat
perkembangan ilmu pengetahuan
,tehnologi dan seni.
d.Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentinga (stake holders) untuk
menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan , termasuk dalam kehidupan kemasyarakatan,dunia usaha dan
dunia kerja.Oleh karena itu ,pengembangan keterampilan pribadi,keterampilan bepikir,keterampilan
social, keterampilam akademik, dan
keterampilan vokasional.
e.Menyeluruh dan
berkesinambungan
Substansi kurikulum
mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi ,bidang kajian keilmuan dan
mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
f.Belajar sepanjang
hayat
Kurikulum
diarahkan kepada proses
pengembangan ,pembudayaan dan pemberdayaan
pererta didik yang berlangsung sepanjang hayat .Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsure-unsur
pendidikan formal, ,nonformal dan
informal , dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan
yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnnya.
g.Seimbang antara
kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan
dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan kepentingan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara
.Kepentingan nasional dan kepentingan
daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI.
3.Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
a.Pelaksanaan kurikulum
didasarkan pada potensi
,perkembangan dan konisi peserta didik .Peserta didik harus mendapat pelayanan yang bermutu ,dinamis ,menyenangkan,mengekspresikan
diri secara bebas.
b.Kurikulum
dilaksanakan dengan menegakkan 5 pilar belajar ,yaitu mampu ;
1) bertakwa kepada Tuhan
2 ) memahami dan menghayati 3)
melaksanakan dan berbuat secara
efektip 4) untuk hidup bersama dan
berguna bagi orang lain 5) belajar untuk membangun dan menemukan
jati diri ,melalui pembelajaran
yang aktif, kreatif,efektif,dan menyenangkan.
c.Pelaksana kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan bersifat perbaikan,pengayaan, sesuai dengan
potensi,tahap perkembangan dan kondisi peserta didik.
d.Kurikulum
dilaksanakan dengan suasana
hubungan peserta didik dan
pendidik yang saling menerima dan menghargai akrap, terbuka, dan hangat.
e.Kurikulum
dilaksanakan dengan menggunaka
pendekatan multi media ,multi strategi,sumber belajar dan tehnologi yang memadai dan memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar .
f.Kurikulum
dilaksanakan dengan
mendayagunakan kondisi alam,sosial
dan budaya serta kekayaan daerah
untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan
seluruh kajian secara optimal.
g.Kurikulum yang mencakup
seluruh komponen kompetensi mata pelajaran ,muatanlokal,,dan pengembangan
diri diselenggarakan dalam keseimbangan ,keterkaitan,dan
kesinambungan yang cocok dan memadai
antar kelas dan memadai antar kelas
dan jenis serta jenjang
pendidikan.
4.Struktur Kurikulum
Pendidikan Umum
Struktur kurikulum
merupakan pola dan
susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh peserta didik dalam kegiatamn pembelajaran.Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi
yang harus dikuasai peserta didik
sesuai dengan beban belajar yang
tercantum dalam struktur kurikulum . Kompetensi yang dimaksud terdiri atas
standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang dikembangkan berdasarkan
standar kompetensi lulusan.Muatan lokal dan kegiatan pengembaangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
5.Struktur Kurikulum
SD/MI
Struktur kurikulum
SD/MI disusun berdasarkan standar kompetensi
lulusan dan standar kompetensi
mata pelajaran dengan
ketentuan sb:
- Kurikulum SD/MI
Dalam kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran ,muatan lokal ,dan
pengembangan diri
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah ,termasuk keunggulan
daerah,yang materinya tidak dapat di kelompokkan kedalam maple yang ada. Substansi muatan
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru.Pengembangan diri bertujuan untuk memberi kesempatan kepada peserta didik sesuai dengan
kebutuhan,bakat,dan minat setiap
peserta .Kegiatan ini dapat difasilitasi
atau dibimbing oleh konselor,guru atau tenaga kependidikan yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan melalui pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi kehidupan social,belajar, dan
pengembangan karier peserta didik.
1.Substansi mapel IPAdan IPS pada SD/MI merupakan IPA
terpadu dan IPS terpadu
2.Pembelajaran di kelas 1sampai
kelas 3 dilaksanakan melalui pendekatan
tematik,sedang kelas 4 sampai kelas 6 dilaksanakan melalui
pendekatan mata pelajaran.
3.Jam pembelajaran
untuk setiap mapel dialokasikan
dan tertera dalam struktur
kurikulum.Satuan pendidikan dimungkinkan
menambah maksimum 4 jam pembelajaran perminggu secara keseluruhan.
4.Alokasi waktu satu jam pembelajaran 35 menit.
5.Minggu efektif dalam satu tahun
pelajaran (2 semester) 34-38 minggu.
Struktur
kurikulum SD/MI disajikan sebagai berikut.
Kelas dan
Alokasi Waktu
|
||||||
Komponen
|
1
|
2
|
3
|
4,5, dan 6
|
||
A.Mata Pelajaran
|
||||||
1.Pendidikan
Agama
|
3
|
|||||
2.Pendidikan
Kewarganegaraan
|
2
|
|||||
3.Bahasa
Indonesia
|
5
|
|||||
4.Matematika
|
5
|
|||||
5.Ilmu Pengetahuan
Alam
|
4
|
|||||
6.Ilmu Pengetahuan
Sosial
|
3
|
|||||
7.Seni Budaya dan
Keterampilan
|
4
|
|||||
8.Pendidikan
Jasmani,Olahraga dan Kesehatan
|
4
|
|||||
B.Muatan Lokal
C.Pengembangan Diri
|
2
2*)
|
|||||
Jumlah
|
26
|
27
|
28
|
32
|
||
*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Komponen
Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu
1
2 3 4
5 dan 6
A.Mata Pelajaran
3
2
5
5
4
3
4
4
26 27 28 32
Latar Belakang
,Pengertian,Manfaat,dan Tujuan Pendidikan IPS di SD
A LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
IPS DI SD
Pendidikan
nasional berdasarkan Pancasila
dan UUD Negara RI 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa ,bertujuan mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap,kreatif,mandiri,
serta menjadi warganegara yang
demokratis serta bertanggung jawab.Untuk
mengemban fungsi tersebut
pemerintah menyelenggarakan
Sistem Pendidikan Nasional.Sebagaimana tercantum dalam UU No 20 Th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan nasional harus
mampu menjamin pemerataan
pendidikan ,peninhkatan
mutu,,relevansi,serta efisiensi manajemen pendidikan.Pemeratan ini diwujudkan
dalam program wajib belajar 9 tahun
.Peningkatan mutu pendidikan diarahkan meningkatkan
kualitas manusia Indonesia
seutuhnya melalui olah hati, olah piker
,olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global.
Peningkatan efisiensi
manajemen pendidikan dilakukan
melalui penerapan manajemen
berbasis sekolah dan
pembaruan pengelolaan pendidikan
secara terencana ,terarah serta berkesinambungan.
Implementasi UU No 20 Th 2003 dijabarkan dalam sejumlah
peraturan antara lain PP No 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan .
Ada delapan standar nasional pendidikan yaitu, standar
isi, standar proses,standar kompetensi lulusan,standar pendidikdan
tenagakependidikan,standar sarana dan prasarana,standar pengelolaan,standar
pembiayaan,,dan standar penilaian pendidikan.
Standar isi sebagaimana
yang dimaksud dalam PP No 19 Th 2005 mencakup:
1.)kerangka dasar dan struktur yangmerupakan
pedoman dalam menyusun kurikulum
pada tingkat satuan pendidikan;
2)beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah;
3)kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan panduan
penyususnan kurikulum sebagai
bagian tidak terpisahkan dari standar
isi;
4) kalender pendidikan
untuk menyelenggarakan pendidikan
pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah
Standar isi dikembangkan oleh BSNP.
B.Pengertian Pendidikan IPS
Pelajaran IPS di SD mengajarkan konsep- konsep esensi ilmu social untuk membentuk subyek didik menjadi warga n
egara yang baik
Istilah IPS mulai dipergunakan secara resmi di Indonesia sejak tahun 1975. adalah istilah Indonesia
untuk Social Studies di Amerika.Kita mengenal beberapa
istilah seperti ilmu social, studi social
dan ilmu pengetahuan social.
1.Pengertian Ilmu Sosial
Ilmu sosial tekanannya
kepada keilmuan yang berkenaan
dengan kehidupan masyarakat atau kehidupan social.Secara khusus
dipelajari dan dikembangkan di tingkat
pendidikan tinggi dan dikembangkan di beberapa fakultas.
Ilmu social adalah ilmu yang berkenaan dengan manusia dalam kontek social dengan kata
lain semua bidang ilmu yang mempelajari
manusia sebagai anggota masyarakat .
Aspek manusia sebagai anggota masyarakat antara lain :
- aspek antar hubungan manusia dalam kelompok;
- aspek kejiwaan;
- aspek kebutuhan materi;
- aspek norma,peraturan dan hokum;
- aspek pemerintahan dan kenegaraan;
- aspek kebudayaan;
- aspek kesejahteraan;
- aspek komunikasi;
- aspek kebijaksanaan dan kesejahteraan social;
- aspek hubungan manusia dengan alam lingkungan;
- aspek pengelolaan pengurusan,pengaturan dan lain-lain;
- Aspek pendidikan;
- Dan aspek-aspek lainnya.
Bidang ilmu yang termasuk
dalam ilmu social itu adalah:
a.sosiologi berkenaan dengan aspek
antar hubungan manusia dengan kelompok;
b.psikologi social berkenaan
dengan aspek kejiwaan manusia sebagai anggota masyarakat;
c.ilmu hokum berkenaan dengan norma,peraturan dan hokum;
d.ilmu politik berhubungan denga kebijakan dan kesejahteraan
social;
e.ilmu pemerintahan berkenaan dengan aspek pemerintah dan kenegaraan;
f.antropologi budaya berkenaan
dengan aspek kebudayaan;
g.ilmu sejarah bekenaan dengan waktu dan ruang dengan aspek
kesejarahan;
h.ilmu geografi berkenaan dengan keruangan antara factor manusia dengan factor salam dan lingkungan;
i. ilmu ekonomi berkenaan
dengan pemenuhan kebutuhan manusia dan kelangkaan;
j.ilmu manajemen berkenaan dengan aspek pengelolaan
,pengorganisasian,pengurusan,peraturan dsb;
k.ilmu pendidikan berkenaan
dengan pendidikan.
Karena luasnya cakupan ilmu
social pembinaan harus dilakukan secara berkesinambungan mulai dari tingkat terendah sampai
ketingkat yang lebih tinggi.Oleh karena itu pengajaran tentang kehidupan manusia di
masyarakat harus dimulai dari tingkat
sekolah dasar bahkan sebelum SD.
2.Perkembangan dan Pengertian
Studi Sosial
Istilah social studies mulai dikenal di Amerika sekitar tahun 1913 nama ini digunakan oleh
komisi pendidikan .Komisi ini bertugas
untuk merumuskan dan membina
kurikulum sekolah untuk mata
pelajaran sejarah dan geografi dan komisi ini yang memberikan nama resmi
kepada kurikulum sekolah
untuk kedua mata pelajaran tersebut.
Pada tahun 1921 ,di Washington
DC dibentuklah National Counsel for the
Social Studies, dengan tugas
mengengembangkan pendidikan social studies.Sebagai medium komunikasi ,lembaga
ini menerbitkan jurnal yang diberi nama Social Education.
Tuntutan masyarakat pada waktu
itu terhadap social studies sebagai
program pendidikan adalah untuk dapat memberikan bekal kepada siswa agar dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan masyarakat Amerika yang pluralistis dan sangat komplek.
Setelah tahun 1955 terjadi
perkembangan baru dalam kurikulum social
studies di AS,karena persaingan tehnologi
denga Rusia.Kurikulum sekolah
menjadi tuntutan utama dalam mengejar ketinggalan Amerika Serikat.Situasi ini dibantu pula oleh perhatian yang besar terhadap penelitian interaksi
kelas sehingga kelas di
sekolah tidak menjadi sesuatu yang tabu
bagi penelitian pendidikan.
Tetapi kemajuan
pendidikan di sini di titik
beratkan pada kurikulum matematika dan IPA.Kedua program ini perlu diperbaiki
untuk mengejar ketinggalan Amerika
Serikat dengan Rusia.
Pada tahun 1967 perhatian yang
besar terhadap kurikulum social studies mulai diberikan oleh masyarakat.
Jarolimek (1977) mengisyaratkan
bahwa studi social lebih bersifat
praktis , yaitu memberikan kemampuan
kepada anak didik dalam mengelola
dan memanfatkan kekuatan –kekuatan fisik dan social dalam menciptakan kehidupan yang serasi,juga
mempersiapkan anak didik untuk
mampu memecahkan masalah social dan memiliki keyakinan akan kehidupan masa mendatang.
A.Sanusi (1971)
melihat perbedaan antara ilmu
social dengan studi social berkenaan dengan tempat diajarkan dan dipelajarinya.Jika ilmu sosial hanya di ajarkan di perguruan tinggi ,sedangkan studi sosial diajarkan dan dipelajari sejak dari pendidikan rendah SD/SMA.Artinya ,kalau ilmu sosial lebih menitik beratkan kepada teori
dan konsep keilmuannya maka ,studi
sosial lebih menitik beratkan pada masalah –masalah yang dapat dibahas dengan meninjau berbagai sudut yang ada hubungannya satu sama lain.
Jadi pengertian studi sosial adalah bidang pengetahuan dan penelaahan gejala dan masalah sosial di
masyarakat yang ditinjau dari bergagai aspek kehidupan sosial,dalam usaha
mencari jalan keluar dari masalah-masalah
tersebut.
3.Pengertian Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS)
IPS seperti halnya bidang studi IPA,Matematika,
Bahasa Indonesia ,IPS sebagai bidang studi memiliki garapan yang dipelajari
cukup luas.Bidang garapannya meliputi gejala-gejala dan masalah kehidupan manusia di masyarakat .Tekanan yang dipelajari
IPS berkenaan dengan gejala dan masalah kehidupan masyarakat yang nyata.
Dari gejala dan masalah tadi di
telaah ,dianalisa factor-faktornya
sehingga dapat dirumuskan jalan pemecahannya
Jadi pengertian IPS adalah bidang studi yang mempelajari
,menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau
dari berbagai aspek kehidupan atau satu
perpaduan.
Pertanyaan;
Apakah bedanya studi sosial
dengan IPS ?
Sifat IPS sama dengan studi sosial
,yaitu praktis,interdisipliner dan diajarkan mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi.
IPS yang diajarkan pada pendidikan dasar dan menengah menjadi dasar pengantar bagi mempelajari
IPS/Studi sosial maupun ilmu sosial di
perguruan tinggi.Bahkan dalam kerangka kerjanya dapat saling melengkapi.Hasil
penelaahan IPS dapat dimanfaatkan oleh
ilmu sosial,dan sebaliknya hasil kajian
ilmu sosial dapat dimanfaatkan oleh IPS.
C. TUJUAN DAN MANFAAT
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) DI SEKOLH DASAR
Setiap bidang studi yang tercantum dalam kurikulum sekolah ,telah
dijiwai oleh tujuan yang harus
dicapai oleh pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM)bidang studi
tersebut secara keseluruhan .Tujuan ini disebut tujuan kurikuler yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan
institusional dan tujuan Pendidikan
Nasional.
Tujuan kurikuler yang dimaksud
adalah tujuan pendidikan IPS.Secara keseluruhan
tujuan pendidikan IPS di SD membekali anak didik dengan sbb.
1.pengetahuan social yang berguna dalam kehidupannya.
2.kemampuan mengidentifikasi
,menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah nasional yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.
3.Kemampuan berkomunikasi denga
sesama warga masyarakat dan
berbagai bidang keilmuan serta bidang
keahlian .
4.Kesadaran ,sikap mental yang
positif dan keterampilan terhadap
pemanfaatan lingkungan hidup yang
menjadi bagian dari kehidupan tersebut.
5.Kemampuan mengembangkan
pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan
,masyarakat ,ilmu pengetahuan dan
tehnologi.
Kurikulum IPS tahun 2006 bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan :
1.Mengenal konsep-konsep yang
berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan.
2.Memiliki kemampuan
dasar untuk berfikir logis dan
kritis,rasa ingin tahu,inkuiri,memecahkan masalah ,dan keterampilan dalam kehidupan social.
3.Memiliki komitmen dan kesadaran
terhadap nilai-nilai social dan
kemanusiaan.
4.Memiliki kemampuan
berkomunikasi,bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk,di
tingkat lokal ,nasional,dan global.
Dalan pembelajaran IPS siswa
dapat dibawa langsung ke dalam lingkungan
alam dan masyarakat.
Pada ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.
1.Manusia ,tempat dan
lingkungan.
2. Waktu,keberlanjutan dan
perubahan.
3.Sistem Sosial dan Budaya .
4.Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.
6 komentar:
sip
Cukup bagus... muatan materi anda !
Cukup bagus... muatan materi anda !
sangat membantu sekali
Artikel perkembangan kurikulum pendidikan ilmu pengetahuan sosialnya sangat bermanfaat dan membantu. Terimakasih
Posting Komentar